Puisi Cinta Ala Fisika

Seorang seniman puisi tidak selalu harus sekolah atau kuliah di bidang ilmu seni, bahasa, sastra atau disiplin ilmu lainnya yang menyangkut dengan seni atau tata bahasa. Tidak sedikit seniman yang lahir dengan bakat seninya tetapi masa hidupnya mempelajari disiplin ilmu yang lain. Nah inilah puisi dari seorang seniman yang gemar fisika, yang kebetulan sedang jatuh cinta.... He,,,he,,,he....!!!!

Part I :
Cantik...
Pertama kulihat bayanganmu jatuh dalam Fokus hatiku
Nyata, lurus, dan diperbesar oleh kekuatan Lensa Maksimum
Laksanan tetes Minyak jatuh di Ruang Hampa
Melayang...bebas dari segala Gaya Gravitasi
Cinta untukmu lebih besar baripada Bilangan Avogadro
Archimides dan Newton pun tak kan mengerti Medan Magnet yang meng-Induksi diantara Kutub hati kita
bahkan Enstein dan Edison pun tak kan sanggup membuat Rumus yang sebanding dengan Moment cinta kita
Meski jarak diantara kita laksanan Mercurius dan Pluto,
tapi Amplitudo gelombang hatimu sanggup meng-Interferensi hatiku
Seindah laksana gerak Harmonik yang sempurna dan tak kan terpengaruh oleh Gaya Pemulih
seirama laksanan Kopel Gaya khayalan Kecepatan Angular yang tanpa batas
Energi mekanik cinta kita tak kan terpengaruh Friksi
Energi potensial cinta kita tak kan terpengaruh oleh Tetapan Gaya
bahkan Hukum Kekekalan Energi sekalipun tak kan mampu menandingi Hukum Kekekalan Cinta diantara kita berdua
Cantik...
Momen cintaku Tegak Lurus dengan Momen cintamu
Menjadikan Matriks yang Simetri
Menjadikan cinta kita laksana Titik Equilibrium yang sempurna
Inersia yang tanpa batas tak kan goyah oleh Impuls atau Momentum Gaya sekalipun
Inilah Resultan Momentum cinta kita
Part II :
Malam gelap temani sepi
Secercah foton enggan menghampiri
Gelombang nada tiada menemani
Saat intuisi hanyalah ekspektasi
Saat kurasakan getaran cinta
Dengan kecepatan melebihi cahaya
Potensial tangga tak berdaya meluruhkannya
Mungkin ini hanya imajinasi hampa
Dunia kita ialah relativistik
Tampuk tahta bukan mekanika klasik
Tapi cintaku ini tetap deterministik
Dengan kesucian tanpa hukum probabilistik
Walau cinta ini tak bersambut
Walau luka ini sisakan takut
Namun nuraniku senantiasa terpaut
Layaknya katrol pesawat Atwood
Cinta ini takkan pernah bertepi
Seperti osilator harmonik tanpa terhenti
Semua rapi tersusun dalam hati
Bagai kristal tak cacat kisi
Akankah cinta ini kembali?
Menatap bayang indah rajutan mimpi
Ataukah khayal tetap berdiri?
Merusak angan dengan radiasi tinggi


Dikutip dari : unjakkreatif.blogspot.com

0 Komentar:

Post a Comment