Bukan waktu yang singkat selama 3,5 tahun latihan yang dijalani oleh Timnas Aceh di Negara Paraguay. Alhasil, mereka mengecewakan ribuan penonton yang sudah sangat antusias ingin melihat hasil yang mereka pelajari di salah satu Negara yang sepak bolanya sudah diakui didunia.
Timnas Aceh yang diharapkan mempunyai skill dan teknik bermain lebih bagus dari tim-tim lainnya ini hanya mampu bermain imbang melawan tim juara PPLP Nasional dari Jawa Tengah dalam turnamen Segitiga Muda di stadion Lhong Raya Banda Aceh 20/11. Permainan mereka pun tidak menunjukkan bahwa mereka berlatih di negara dengan kultur sepak bola yang mendunia sekalas Paraguay. Bahkan hampir seluruh penonton yang memadati stadion menghujat mereka bahkan melempari mereka saat keluar dari lapangan.
Tim yang menghabiskan kurang lebih 27 Miliar dana APBA untuk dilatih di negara Paraguay ini bahkan sering kali membuat kesalahan dalam bermain, akurasi umpas yang buruk, sering membuang bola keluar lapangan dan sering menumpuk ditengah lapangan.
Tidak ada kelas teknik yang menunjukkan bahwa mereka pantas untuk disebut Timnas Aceh. Bahkan beberapa orang penonton berpendapat bahwa permainan mereka tidak beda seperti tim-tim lainnya yang hanya latihan di lapangan biasa.
Pantas saja para penonton melempari mereka, APBA sebesar 27 Miliar terbuang sia-sia. Uang masyarakat yang awalnya dengan penuh harapan dan kebanggaan diikhlaskan tanpa ada protes sedikitpun ini kemudian mengecewakan seluruh masyarakat Aceh.
0 Komentar:
Post a Comment